![]() ![]() ![]() Data dari RSCM menunjukkan bahwa pada bayi dengan ASI eksklusif yang mengalami gagal tumbuh, pemberian susu 22kkal/30ml menyebabkan peningkatan persentil dan mencegah penurunan lebih lanjut. Penentuan produk susu formula berhubungan dengan kondisi klinis dan kebutuhan kalori, serta perlu dipantaunya target kenaikan berat badan yang tampak dari kurva pertumbuhan yang tepat sesuai usia, jenis kelamin, dan usia gestasional. Ketiga produk ini masih digunakan secara bergantian di Indonesia. Bila ASI dan human milk fortifier tidak sesuai, maka pemberian susu formula dapat dipilih dari susu formula standar (20kkal/30ml), formula prematur (24kkal/30 ml), dan formula 22kkal/30ml. Di Indonesia tersedia berbagai jenis susu formula dan human milk fortifier untuk membantu bayi yang masih mendapatkan ASI dan berusia di bawah usia koreksi 40 minggu. Sedangkan setelah pulang, pilihan susu yang tepat sangat penting untuk mencegah gagal tumbuh dan stunting. Selama perawatan, dokter anak harus sudah bisa memberikan nutrisi enteral dan parenteral yang agresif untuk mencegah extra-uterine growth restriction (EUGR). Stunting bisa dicegah dengan pemberian nutrisi yang adekuat serta pemantauan rutin yang baik dengan grafik khusus bayi prematur. Indonesia merupakan salah satu negara dengan masalah stunting. Risiko penyakit metabolik, obesitas, penyakit kardiovaskuler, gangguan tumbuh kembang, merupakan beberapa dari dampak negatif bila pemberian nutrisi yang ridak optimal di 1000 hari pertama. Intervensi yang diperlukan penting terutama selama 1000 hari pertama kelahiran. Bayi prematur memiliki risiko lebih tinggi untuk terjadinya gagal tumbuh dan gagal kembang dibandingkan bayi aterm. ![]()
0 Comments
Leave a Reply. |
AuthorWrite something about yourself. No need to be fancy, just an overview. ArchivesCategories |